Ada sejumlah jenis skincare viral, yang sebenarnya tidak direkomendasikan. Maksudnya, suatu skincare diklaim bisa mengatasi permasalahan tertentu, tetapi sebenarnya belum terbukti. Namun, bukan berarti produk ini tidak boleh digunakan, karena menggunakan bahan-bahan yang aman, sehingga bisa lolos BPOM. Akan tetapi, secara penelitian tidak mendukung, sehingga manfaat yang disebutkan dalam promosinya adalah overclaim.
Beragam produk diklaim dapat memutihkan kulit. Namun, sebagai konsumen, kita harus pintar-pintar dalam memilih produk. Jangan sampai tergoda dengan produk yang katanya bisa memutihkan kulit dalam waktu cepat, padahal secara ilmiah tidak terbukti.
Tampilan visual berupa hasil penggunaan suatu skincare, apalagi yang memperagakan adalah karena di-endorse, biasanya kata-kata yang keluar adalah yang positif, mengatakan kalau skincare itu bagus. Padahal sebetulnya orang itu melakukannya untuk tujuan promosi, supaya yang menonton tertarik untuk membeli. Untuk itu, kita harus jeli terhadap penawaran yang seperti itu.
Ada beberapa produk skincare yang sebetulnya tidak direkomendasikan. Pembahasan dalam tulisan ini berdasarkan penjelasan dr Richard Lee dalam salah satu video di channel miliknya.
Saffron Face Mist
Belakangan ini populer skincare yang mengandung saffron. Bukan cuma face mist saja, tetapi ada juga sabun saffron. Katanya sih saffron ini bagus untuk kulit. Saffron biasa digunakan sebagai pewarna dan penyedap makanan. Saffron bermanfaat sebagai antioksidan dan antidepresan. Selain itu, saffron juga dapat digunakan sebagai terapi untuk penyakit saraf.
Lalu bagaimana kalau cara pakainya dengan dioleskan ke kulit? Sekarang kan ada banyak produk yang mengandung saffron, klaimnya banyak banget, bisa menghilangkan jerawat, mencerahkan wajah, mengencangkan wajah, dan sebagainya.
Namun berdasarkan penelitian, tidak ditemukan manfaat saffron pada kulit secara langsung. Bahkan saffron tidak bermanfaat untuk jerawat. Saffron juga tidak terbukti dapat melembabkan wajah. Jadi, wajah tidak bisa glowing dengan pemakaia saffron.
Saffron bermanfaat untuk tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Apabila dosisnya berlebihan, saffron justru dapat membahayakan tubuh. Selain itu, saffron juga tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, baik dengan cara diminum maupun penggunaan topikal (sebagai skincare). Jadi, kalau ada produk yang katanya mengandung saffron, kemudian diklaim aman untuk ibu hamil, itu tidak benar.
Toner cuka apel
Salah satu jenis skincare viral yaitu toner cuka apel, yang katanya bermanfaat untuk menghilangkan jerawat. Cuka apel sebetulnya bagus jika dikonsumsi. Namun, tidak bagus apabila digunakan ke kulit, karena dapat menyebabkan iritasi, panas, dan gatal.
Adapun kegunaan toner adalah untuk mengembalikan pH wajah setelah memakai sabun wajah, supaya skincare yang dipakai setelahnya dapat bekerja dengan baik. Sedangkan cuka apel jika digunakan sebagai toner, jika terlalu asam, malah justru dapat merusak skin barrier, sehingga dapat menyebabkan jerawat. Terlalu sering menggunakan toner cuka apel juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering.
Jika kalian ingin menggunakan toner, sebaiknya pilih toner yang memang benar-benar toner.
Sabun pemutih
Banyak sabun yang diklaim dapat memutihkan wajah. Apakah kalian percaya hanya dengan memakai sabun saja wajah bisa jadi putih? Berbagai merk sabun diklaim bisa memutihkan kulit. Sayangnya, tak semenarik iklannya, banyak konsumen yang kecewa karena hasil pemakaian tak sesuai dengan yang diharapkan.
Namun, itu bukan berarti sabun wajah adalah skincare yang harus dihindari. Sabun wajah tetap ada manfaatnya, yaitu untuk membersihkan wajah. Jadi, jika kalian ingin menggunakan sabun wajah, kalian tidak usah berharap wajah menjadi putih. Cukup gunakan saja sebagai pembersih wajah.
Masker peel off
Jenis skincare berikut yang tidak direkomendasikan adalah masker peel off, karena dapat merusak skin barrier. Masker ini memang bisa membantu mengakat komedo dan membersihkan pori-pori kulit. Akan tetapi, masker ini juga dapat mengangkat sel-sel kulit yang berharga, menyebabkan lapisan kulit luar terkelupas dan merah karena peradangan. Adapun kalau wajah jadi lebih cerah karena pemakaian masker peel off, itu karena lapisan kulit yang terangkat.
Ini bukan berarti masker peel off mengandung bahan berbahaya. Karena faktanya ada banyak masker peel off yang terdaftar di BPOM. Hanya saja penggunaan masker peel off di wajah tidak direkomendasikan.
Itulah beberapa jenis skincare yang tidak direkomendasikan.